Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2017

Kenapa paytren

Assalamualaikum wr. Wb. Semoga Allah meridhoi segala amal ibadah kita.. Memberikan kemudahan segala usaha kita.. Menjauhkan dari segala fitnah dan syakwasangka.. Sahabat... Tadi pagi saya mendapat pesan w.a yang menceritakan kisahnya.. Beliau minta kisah terebut di muat dalam blog saya.. Ini adalah kisahnya tanpa saya edit dan perbaiki. Berbagi Pengalaman Nyata.. Sejak 2004, penulis sudah mengenal apa itu bisnis MLM (Multi Level Marketing). Mulai dari CNI, Tiens, DBS (Duta Business School), Tupperware, Oriflame, Shopie Martin, Herbalife, Avail, K-Link, MSI (Melia Nature Indonesia) sampai yang terakhir bisnis MLM milik Ust. Yusuf Mansur, PAYTREN. Bahkan penulis dulu pernah bergabung dengan MLM DBS di tahun 2004, alasan dulu bergabung karena ingin menjual pulsa telepon, karena salah satu produknya yaa itu. Juga karena waktu itu, diajak bergabung oleh guru sekolah. Waktu itu sih ga terlalu fokus untuk bisnis MLM tersebut, yaa sekedar dipake berjualan pulsa saja. Ga terlalu m

Bedanya MLM dan Money Game

Banyak di antara kita yang menganggap bahwa bisnis MLM adalah sama saja dengan Money Game. Padahal keduanya jelas-jelas berbeda. Menjadi rancu perbedaannya, karena ulah oknum Money Game yang mengaku MLM. Berikut ini adalah Perbedaan MLM dan Money Game : 1.  APLI dan WFDSA MLM murni terdaftar pada APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) bahkan WFDSA (World Federation of the Direct Selling Associations). APLI dan WFDSA adalah organisasi yang bertugas untuk mengawasi dan mengontrol apakah perusahaan MLM tersebut  menjalankan bisnis sesuai aturan main MLM atau tidak.  Perusahaan moneygame tidak tergabung dalam anggota APLI dan WFDSA 2. Biaya Pendaftaran Keanggotaan MLM : Biaya pendaftaran anggota di bisnis MLM relatif ringan karena hanya untuk mengganti biaya administrasi, seperti staterkit, katalog, contoh produk, dll. MG: Biaya pendaftaran anggota biasanya besar, ada lhoo yang sampe berjuta-juta. Kenapa begitu? Yaa karena seringnya mereka kan tidak punya produk atau